Tauqifiyah artinya tidak boleh menetapkan nama Allah kecuali dengan adanya dalil dari al- Qur’an dan as- Sunnah, karena tidak ada yang tahu tentang Allah melebihi Allah sendiri dan tidak ada yang lebih tahu setelah Allah melebihi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Jadi, ketika kita mempelajari nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menetapkan nama-nama Allah, maka kita harus mengetahui dalil yang menetapkan nama-nama tersebut baik dari al-Qur’an maupun as-Sunnah.
karena ketika kita menetapkan nama-nama Allah tanpa dalil berarti kita berkata tentang Allah tanpa ilmu dan itu dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Janganlah kalian mengatakan tentang Allah apa yang kalian tidak mengetahui ilmunya.” (QS. Al A’raaf : 33)
Hal itu merupakan penyimpangan dalam Asma’ul Husna. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُو يَعْمَلُونَ
“Tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam nama-nama Allah, maka mereka akan dibalas dengan apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al ‘Araaf:180)
Diantara penyimpangan dalam nama-nama Allah adalah menetapkan nama Allah tidak dengan dalil, seperti sebagian kaum muslimin menetapkan nama bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan nama “Allah al-Qadiim” ataupun seperti orang-orang filsafat yang mengatakan bahwa “Allah Wajiibul Wujud” atau yang lainnya.
Maka ini semua merupakan kesalahan di dalam memahami nama-nama Allah. Maka cukuplah bagi kita, ketika kita menetapkan nama Allah, kita menetapkan nama tersebut dengan dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah agar kita terlepas dari kesalahan dan dari berbicara tentang Allah tanpa ilmu, yang merupakan dosa yang besar dan hal tersebut merupakan penyimpangan dalam nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menjaga kita dari segala kesalahan, dari segala penyimpangan dan kesesatan. Semoga Alah merahmati kita semua di dunia dan di akhirat.
Baarakallahu fiikum jamii’an
Haidar Andika