Ketika Allah menamai dirinya dengan sebuah nama di dalam al-Qur’an ataupun Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, nama itu sesuai dengan keagungan Allah, karena nama Allah terkadang ada juga yang sifatnya dimiliki oleh makhluk, seperti nama Allah as-Samî’ (Dzat Yang Maha Mendengar), makhluk pun bisa mendengar, tetapi pendengaran Allah sesuai dengan keagungan Allah dan pendengaran makhluk sesuai dengan keadaan makhluk tersebut. Allah berfirman:
ۚلَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖوَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syûra:11)
Maka nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak sama dengan makhluk dan sifat-sifat Allah pun tidak sama dengan sifat makhluk. Nama Allah sesuai dengan keagungan Allah, sifat Allah sesuai dengan keagungn Allah, begitupun nama makhluk sesuai dengan keadaan makhluk tersebut dan sifatnya pun sesuai dengan keadaan makhluk tersebut. Maka nama Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki keadaan yang sesuai dengan keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Seperti nama Allah al- Hayyu (Dzat Yang Maha Hidup). Maka kehidupan Allah adalah kehidupan yang sesuai dengan keagungan Allah, kehidupan yang tidak diawali dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan ketiadaan pula. Kehidupan yang tidak pernah merasakan ngantuk dan tidak pernah merasakan tidur, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam ayat kursi:
لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
“Tidak mengantuk dan tidak tidur.” (QS. Al-Baqarah : 255)
karena kesempurnaan kehidupan Allah sesuai dengan keagungan Allah. Allah memiliki nama as-Samî’ (Dzat Yang Maha Mendengar), maka pendengaran Allah sesuai dengan keagungan Allah yang mendengar segala sesuatu. Adapun pendengaran makhluk adalah pendengaran yang sesuai dengan keadaannya yang memiliki keterbatasan dalam pendengarannya. Begitu pula dengan penglihatan Allah. Penglihatan Allah sesuai dengan keagungan Allah yang mampu melihat segala sesuatu. Adapun makhluk, penglihatannya terbatas hanya pada jarak tertentu saja.
Maka, itulah yang harus kita fahami ketika kita mempelajari nama-nama dan sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga kita merasakanp keagungan Allah Ta’ala dan kita benar-benar bisa memahami nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan baik.
Bârakallahu fîkum jamî’an
Ustadz Haidar Andika Lc