Iman Kepada Allah Dalil Tentang Keberadaan Allah Sang Pencipta Alam Semesta

Iman Kepada Allah

Dalil Tentang Keberadaan Allah Sang Pencipta Alam Semesta

1. Fitrah Manusia Mengakui Adanya Allah

Al-qur’an telah menetapkan bahwa fitrah yang bersih dan jiwa-jiwa yang tidak terkotori oleh kesyirikan menetapkan adanya Allah tanpa pembuktian. Keyakinan tentang keesaan Allah pun termasuk masalah yang bersifat fitrah dan aksiomatis yaitu diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian. Allah ta’ala berfirman

(فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ)

” Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam) sesuai Fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus.” (Surat Ar-Room: 30)

Fitrah inilah yang mendorong manusia untuk beribadah kepada Allah Sang Pencipta. Akan tetapi dalam perjalanannya fitrah tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang menyebabkan menyimpang dari sesembahan yang benar. Orang tua, masyarakat, lingkungan, sekolah, teman-teman dan pendidikan adalah diantara faktor-faktor yang dapat mengotori dan membawa fitrah tersebut kepada penyimpangan serta menyumbatnya menuju kepada kebenaran. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

كل مولود يولد على الفطرة، فأبواه يهوّدانه أو ينصّرانه أو يمجّسانه

” Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan Fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nasroni, atau Manusia.” (HR. Bukhori-Muslim)

Dan juga diantara hal yang dapat mempengaruhi fitrah manusia untuk beribadah kepada Allah adalah Syaitan, baik dari golongan manusia atau pun dari golongan Jin. Syaitan dari golongan Jin ini mempunyai peranan yang besar dalam merusak dan mengotori Fitrah manusia. Syaitan dari golongan Jin ini tidak akan membiarkan manusia berada dalam fitrahnya yang Lurus. Karena Iblis telah berjanji dan berazam untuk menyesatkan anak keturunan Adam. Allah berfirman:

(قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

” (Iblis) menjawab : Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih diantara mereka.” (Surat Sad : 82 – 83)

Syaitan juga diberi kemampuan untuk memasuki hati manusia, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

إنّ الشيطان يجري من الانسان مجرى الدم وإني خشيت أن يقذف في قلوبكما شرا. أو قال شيئا

” Sesungguhnya syaitan mengalir didalam tubuh manusia seperti aliran darah, dan aku khawatir ia akan melontarkan keburukan ke hati kalian berdua ( dua orang dari Anshor) atau beliau bersabda: ” melemparkan sesuatu. ” ( HR. Muslim ).

Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari gangguan syaitan yang selalu membisikan kejahatan kedalam dada manusia agar kita dapat menjaga dan memurnikan Fitrah kita yang Lurus dan selamat dari penyimpangan untuk menuju kepada kebenaran yaitu Islam.
Semoga bermanfaat.

Baarokumullahu Fiikum
[18:57, 11/23/2017] Adef Al Bayaan: Iman Kepada Allah

Dalil Tentang Keberadaan Allah Sang Pencipta Alam Semesta

1. Fitrah Manusia Mengakui Adanya Allah

Al-qur’an telah menetapkan bahwa fitrah yang bersih dan jiwa-jiwa yang tidak terkotori oleh kesyirikan menetapkan adanya Allah tanpa pembuktian. Keyakinan tentang keesaan Allah pun termasuk masalah yang bersifat fitrah dan aksiomatis yaitu diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian. Allah ta’ala berfirman

(فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ)

” Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam) sesuai Fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus.” (Surat Ar-Room: 30)

Fitrah inilah yang mendorong manusia untuk beribadah kepada Allah Sang Pencipta. Akan tetapi dalam perjalanannya fitrah tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang menyebabkan menyimpang dari sesembahan yang benar. Orang tua, masyarakat, lingkungan, sekolah, teman-teman dan pendidikan adalah diantara faktor-faktor yang dapat mengotori dan membawa fitrah tersebut kepada penyimpangan serta menyumbatnya menuju kepada kebenaran. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

كل مولود يولد على الفطرة، فأبواه يهوّدانه أو ينصّرانه أو يمجّسانه

” Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan Fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nasroni, atau Majusi.” (HR. Bukhori-Muslim)

Dan juga diantara hal yang dapat mempengaruhi fitrah manusia untuk beribadah kepada Allah adalah Syaitan, baik dari golongan manusia atau pun dari golongan Jin. Syaitan dari golongan Jin ini mempunyai peranan yang besar dalam merusak dan mengotori Fitrah manusia. Syaitan dari golongan Jin ini tidak akan membiarkan manusia berada dalam fitrahnya yang Lurus. Karena Iblis telah berjanji dan berazam untuk menyesatkan anak keturunan Adam. Allah berfirman:

(قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

” (Iblis) menjawab : Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih diantara mereka.” (Surat Sad : 82 – 83)

Syaitan juga diberi kemampuan untuk memasuki hati manusia, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

إنّ الشيطان يجري من الانسان مجرى الدم وإني خشيت أن يقذف في قلوبكما شرا. أو قال شيئا

” Sesungguhnya syaitan mengalir didalam tubuh manusia seperti aliran darah, dan aku khawatir ia akan melontarkan keburukan ke hati kalian berdua ( dua orang dari Anshor) atau beliau bersabda: ” melemparkan sesuatu. ” ( HR. Muslim ).

Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari gangguan syaitan yang selalu membisikan kejahatan kedalam dada manusia agar kita dapat menjaga dan memurnikan Fitrah kita yang Lurus dan selamat dari penyimpangan untuk menuju kepada kebenaran yaitu Islam.
Semoga bermanfaat.

Baarokumullahu Fiikum

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.