NAMA-NAMA ALLAH TIDAK SAMA DENGAN NAMA MAKHLUK-NYA

Kaidah ini harus difahami ketika kita mempelajari nama-nama dan sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firman Allah:

يْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖوَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syûra:11)

Inilah kaidah dalam Asma’ul Husna. Bahwa nama-nama Allah dan sifat-sufat Allah tidak sama dengan nama-nama makhluk, walaupun nama dan sifatnya ada yang sama dengan makhluk. Sebagai contoh, Allah memiliki nama as-Samî’ dengan sifat pendengaran dan makhluk pun mendengar dengan sifat pendengarannya. Akan tetapi tidak sama pendengaran Allah dengan pendengaran makhluk. Pendengaran Allah adalah pendengaran yang sempurna, mampu mendengar segala sesuatu sedangkan pendengaran makhluk adalah pendengaran yang tidak sempurna.

Begitu pula nama Allah al-Bashîr yang mengandung sifat penglihatan bagi Allah. Makhluk pun melihat dan memiliki sifat penglihatan. Tetapi penglihatan Allah berbeda dengan pendengaran makhluk . Penglihatan Allah mampu mendengar segala sesuatu sedangkan penglihatan makhluk adalah pendengaran yang terbatas.

Allah pun mempunyai nama al-‘Alim, menunjukkan ilmu Allah.  Makhluk pun berilmu tetapi ilmu Allah tidak sama dengan ilmu makhluk. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu sedangkan ilmu makhluk sangat terbatas.

Maka, inilah yang harus difahami ketika memahami Allah. Nama Allah tidak sama dengan sifat makhluk-Nya. Nama dan sifat Allah sesuai dengan keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nama makhluk dan sifat makhluk sesuai dengan keadaan makhluk tersebut. Sehingga kita terbebas dari kesalahan orang-orang yang menyamakan nama-nama Allah seperti nama-nama dan sifat-sifat makhluk sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela hal itu. Allah berfirman:

ۖوََذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf:180)

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menjaga kita dari segala keburukan-keburukan dan penyimpangan-penyimpangan dalam nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya.

Bârakallahu fîkum jamî’an

Ustadz Haidar Andika Lc

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.