Nama Allah “Allah” lafdzul jalalah memilki kekhususan dan keutamaan baik secara lafadz maupun maknanya. Sebagaimana yang diucapkan oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah beliau mengatakan, ” nama Allah “Allah” memiliki kekhususan secara lafadz dan kekhususan secara makna.” Dan hal itu tentunya tidak bisa dibatasi keutamaan dan kekhususannya sebagaimana sabda nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam, beliau mengatakan:
“Aku tidak bisa membatasi pujian untuk-Mu ya Allah, sebagaimana engkau memuji untuk dirimu sendiri.”
Lalu bagaimana bisa dibatasi kekhususan nama yang Allah menamai dirinya dengan nama tersebut yaitu “Allah”. Seluruh kesempurnaan secara mutlak adalah milik Allah. Seluruh pujian, seluruh sanjungan, seluruh pengagungan, seluruh kemuliaan, seluruh keperkasaan, seluruh keindahan, seluruh kebaikan, seluruh perbuatan ikhsan ( perbuatan baik) adalah milik Allah dan dari Allah. Maka ketika nama Allah “Allah” disebutkan di dalam sesuatu yang sedikit maka Allah akan memperbanyak sesuatu yang sedikit tersebut.
Dan tidaklah nama Allah disebutkan dalam keadaan takut maka Allah akan menghilangkan rasa takut tersebut. Tidaklah nama Allah disebutkan dalam kesusahan, dalam musibah kecuali Allah akan menghilangkan kesusahan tersebut. Tidaklah nama Allah disebutkan dalam keadaan gelisah, dalam keadaan gundah, maka Allah akan menghilangkan kegelisahan dan kegundahan itu. Tidaklah nama tersebut disebut dalam keadaan sempit kecuali Allah akan meluaskan keadaan sempit tersebut. Maka tidak ada orang yang bergantung kepada Allah kecuali orang tersebut akan menjadi orang yang diberikan kekuatan.
Tidak ada orang yang hina bergantung dengan nama tersebut kecuali Allah akan memberikan keperkasaan, kemuliaan kepadanya. Dan tidak ada orang yang fakir bergantung kepada nama Allah “Allah” kecuali Allah akan jadikan dia orang yang kaya, orang yang cukup, tidak membutuhkan yang lain kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidaklah ada orang yang merasa kesepian, merasa asing kecuali Allah akan jadikan dia tenang jika dia mengingat nama Allah “Allah”. Tidaklah ada orang kalah ketika dia bergantung kepada nama Allah “Allah” kecuali Allah akan memberikan kemenangan dan memperkuat dirinya.
Tidaklah ada orang yang yang dalam keadaan darurat kecuali Allah akan menghilangkan kedaruratan tersebut karena mengingat nama Allah. Kemudian, tidaklah ada orang yang lari jauh, kemudian mengingat nama Allah “Allah” kecuali dia akan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka nama Allah “Allah” adalah nama yang dengan nama tersebut Allah menghilangkan kesusahan-kesusahan, Allah menurunkan keberkahan-keberkahan dan Allah mengijabah doa-doa. Tidaklah disebutkan kecuali di dalam nama tersebut, Allah akan hilangkan kesusahan-kesusahan yang ada, menghindari segala kesulitan-kesulitan dan dibukakan segala kemudahan-kemudahan. Itulah kekhususan dari nama Allah “Allah”. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada kita keutamaan tersebut.
Bârakallâhu fîkum jamî’an
Ustadz Haidar Andika, Lc