PENJELASAN NAMA ALLAH “ALLAH” BAGIAN KELIMA

Berdoa dengan nama Allah “Allah”.

Allah adalah Dzat yang berhak untuk disembah. Tidak ada yang berhak untuk disembah kecuali Allah, maka konsekuensi doa dari nama Allah ini yaitu kita berdoa menggunakan nama Allah di dalam doa-doa kita. Dan hal itu sudah sering kita dapatkan dalam doa-doa yang ma’tsur, baik dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah.

Sebelum berdoa kita mengucapkan  Allahumma yang artinya “Ya Allah“. Nama ini adalah nama yang sangat agung. Nama yang merupakan Asma’ul A’zham, yang apabila seorang menyeru Allah dengan nama tersebut, maka Allah akan penuhi panggilan tersebut dan apabila Allah diminta dengan nama tersebut, Allah akan memberikan permintaan tersebut. Karena nama ini adalah nama yang sangat agung, mengumpulkan seluruh Asma’ul Husna.

Ketika seorang mengatakan Allahumma (ya Allah) seolah-olah dia telah berdoa dengan seluruh nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah. Maka doanya akan lebih dikabulkan oleh Allah, apalagi dia memahami ketika dia memanggil Allah “Allah” dia memahami bahwa Allah lah satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah. Karena tauhid merupakan wasilah yang sangat agung untuk dikabulkannya seluruh doa. Sebagaimana Nabi Yunus ketika di dalam perut ikan  paus bertawassul kepada Allah dengan tauhid

“LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN” (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang zhalim). Kemudian Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan tersebut.

Maka lihatlah bagaimana pengaruh dari nama Allah dalam setiap doa, dan nama Allah ini bisa digunakan dalam seluruh permintaan-permintaan kita. Seluruh permintaan bisa digunakan dengan menyebut nama Allah “Allah”. Dan itulah yang akan menjadikan permintaan kita didengar dan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka renungkanlah ketika kita mengucapkan “Allahumma”, memanggil Allah dengan “Ya Allah”, ketika memanggil Allah dengan nama yang teragung, kita sedang mengikrarkan tauhid, mengesakan Allah “Lâ Ilâha illallah” (tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah), agar doa-doa kita menjadi doa yang mustajab, dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bârakallahu fîkum jamî’an

Ustadz Haidar Andika, Lc

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.