Tafsir Ayat Al-Qur’an
Surat Saba’ Ayat 28
(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ)
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Saba’: 28)
Faidah dari ayat:
1. Mengutus seseorang berarti memerintahkan orang tersebut untuk menyampaikan sesuatu. Oleh karena itu makna dari Rasulullah adalah seseorang yang Allah utus dan diperintahkan untuk menyampaikan syariat-Nya. Oleh karena itu jelaslah bahwasanya seorang utusan adalah hamba karena ia diperintahkan untuk melakukan sesuatu dan bukan tuhan dan tidak boleh dipertuhankan.
2. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam merupakan utusan bagi seluruh manusia, tidak terbatas bagi orang-orang ketika beliau hidup saja (kafir quraisy) melainkan bagi seluruh manusia yang ada hingga hari kiamat.
3. Risalah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengandung dua hal penting yaitu kabar gembira dan peringatan. Kabar gembira adalah balasan kebaikan bagi orang yang menerima dan melaksanakan syariat yang beliau bawa sedangkan peringatan adalah adzab yang pedih bagi orang yang tidak mau menerima dan mengikuti syariat beliau.
4. Syariat memberi kabar gembira dan peringatan merupakan syariat seluruh para nabi, karena apa yang diperintahkan dan diwahyukan kepada Nabi Muhammad sama dengan apa yang diwahyukan kepada nabi-nabi sebelumnya. Allah subhanahu wata’ala berfirman :
(إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ)
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang datang kemudian. (QS. An-Nisa’: 163)
5. Kebanyakan manusia tidak mengetahui apa hikmah dibalik pengutusan para rasul, sehingga masih banyak orang yang belum memeluk Islam, dan banyak pula orang muslim yang belum memenuhi hak-hak Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
6. Pendapat kebanyakan manusia bukan merupakan standar kebenaran. Kebanyakan manusia justru lalai dari agama mereka dan tidak perhatian terhadap permasalahan agama. Bagi kebanyakan manusia ilmu agama bukanlah perkara yang penting untuk dipelajari sehingga kebanyakan mereka tidak mengetahui hakikat agamanya.
7. Diutusnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kepada manusia merupakan sebab mereka mendapatkan hidayah, karena tugas para nabi dan rasul hanyalah menyampaikan apa yang harus disampaikan dari Allah. Oleh karena bukan jaminan orang yang telah mendengar dakwah beliau untuk mendapatkan hidayah.
8. Diutusnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kepada seluruh manusia merupakan hujjah bagi Allah bahwasanya Risalah telah disampaikan, sehingga tidak ada alasan lagi manusia di hadapan Allah kelak untuk tidak beribadah kepada-Nya.
Wallahu a’lam bis showab
Diringkas dari tafsir Ibnu Utsaimin, oleh Muhammad.