Bismillah
TEGUHKAN IMANMU DENGAN DO’A DAN AMAL SOLEH
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين. أما بعد…
Saudaraku, Allah mengajarkan do’a yang sangat indah, dalam firman-Nya:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: “Ya Rabb kami janganlah Engkau palingan hati kami (kepada kesesatan) setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi Karunia).
[QS.Ali ‘Imron:8].
Saudaraku, Istiqomah di atas keimanan merupakan kebutuhan seorang muslim disetiap detiknya hingga ia berjumpa Rabb-Nya. Bahkan sesoleh apapun kamu atau setakwa apapun engkau, tetap anda sangat butuh do’a ini. karena hati ini selalu berbolak-balik.
Sebagaimana pujangga arab berkata:
قَدْ سُمِّيَ الْقَلْبُ قَلْبًا مِنْ تَقَلُّبِهِ * فَاحْذَرْ عَلَى الْقَلْبِ مِنْ قَلْبٍ وَتَحْوِيلِ
hati itu disebut qalbu karena seringnya ia berbolak-balik,* maka berhati-hatilah dari perubahan dan bolak-baliknya hati
karena itu Nabi Shalallahu alaihi wasallam selalu dan selalu dan memperbanyak do’a agar Istiqomah.
Diriwayatkan dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu dia berkata: “bahwasanya Nabi Shalallahu alaihi wasallam memperbanyak do’a:
«يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ»
“Wahai Yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku diatas agama-Mu”
فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، آمَنَّا بِكَ وَبِمَا جِئْتَ بِهِ فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: نَعَمْ، إِنَّ القُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ».
maka akupun berkata: ‘Ya Rasulullah, kami telah beriman kepadamu dan risalah yang datang kepadamu, apakah engkau khawatir kami akan berpaling? Nabi pun menjawab: “benar wahai Anas, karena hati ini berada di dua jari diantara jari-jemari Allah, Dia membolak-balikan hati sesuai apa yang Dia kehendaki”. [HR.Ahmad dan Tirmidzi dengan sanad yang Shahih].
Saudaraku, lihatlah bagaimana manusia yang paling mulia saja, selalu selalu dan selalu meminta keteguhan hati dan keistiqomahan amal. Lalu gimana dengan kita?
Saudaraku, jangan pernah kita kepedean menyangka akan selalu kokoh diatas iman ini. karena seorang hamba itu tidak tahu akhir dari kehidupannya.
Coba engkau perhatikan firman Allah berikut:
فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوتِهَا
artinya: “maka kakimu akan tergelincir setelah ia teguh”. [QS.An-Nahl:94]
Saudaraku, lihatlah “rahasia halus” pada ayat tersebut. Yaitu Allah tidak mengatakan “engkau tergelincir karena tidak ada keteguhan”, tetapi Allah menyebutkan engkau tergelincir “setelah ada keteguhan”.
Saudaraku, hidup ini penuh dengan fitnah (syubhat dan syahwat), sedangkan teguh diatas keimanan itu begitu sulit. karena itu tsabat (kokoh dalam iman dan Istiqomah dalam amal) tidak akan engkau dapatkan hanya dgn ilmumu, atau hanya sekedar mendengar kajian dan nasehat semata, tanpa engkau amalkan nasehat dan ilmu tersebut!!!.
Allah berfirman:
وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا مَا يُوعَظُونَ بِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا
Artinya: “sekiranya mereka mengamalkan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),. [QS.An-Nisa:66].
Saudaraku, teruslah berdo’a, dan bersegeralah dalam beramal. Semoga Allah Al-Wahhab senantiasa memberikan karunia-Nya kepada kita, agar selalu teguh dan kokoh dalam keimanan, hingga kita diwafatkan dalam keadaan Khusnul khatimah. Amin
وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه وسلم.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Semoga bermanfaat. Silahkan di share.
Dari saudaramu Faisal.
Komp. Masjid Al-Bayaan, Cianjur.